Langkah Ampuh Mengatasi Malas Menulis (29-30)

5 Langkah Ampuh Mengatasi Malas Menulis

Apakah Anda sudah punya ide atau topik artikel namun malas banget menulis? Jika jawabannya ya, Anda tidak sendiri.
Sebagai full time blogger, saya juga sering terserang rasa malas menulis. Misalnya, saya malas menulis artikel tentang setting Yoast SEO. Penyebabnya?
Pertama, dari pengalaman saya menggunakan plugin tersebut, banyak tahap yang harus saya ulas. Kedua, terbayang saya harus mengambil lebih dari 20 screenshot dan mengunggahnya di artikel.
Ujung-ujungnya saya berpikir seperti ini: “Nanti saja deh nulisnya kalau sudah mood atau saya sudah punya waktu yang tepat.”
Ya, malas menulis itu normal. Namun, tidak normal kalau Anda terus terperangkap dalam keadaan malas menulis. Kenapa?
Ilustrasi malas menulis
Karena kalau tidak diatasi, rasa malas akan menjadi-jadi.
Akibatnya, skill menulis dan blog otoritas Anda tidak ada kemajuan. Ini berarti tidak ada penambahan artikel baru, trafik, pelanggan email, atau penghasilan.
Di artikel ini, saya akan menunjukkan kepada Anda cara mengatasi malas menulis dalam 5 langkah ampuh. Kelima langkah tersebut berasal dari pengalaman saya yang malas banget menulis artikel Yoast SEO ke mulai menulisnya, dan bahkan memublikasikannya pada 27 November lalu.
Tak hanya itu, saya juga sajikan beberapa contoh dari proses menulis artikel ini sehingga Anda bisa lebih mudah mempelajarinya.  
Anda siap? Mari kita mulai.

1. Temukan Why Anda

Langkah pertama adalah menemukan why (kenapa) Anda. Ini penting sebagai alasan kuat atau motivasi Anda menulis apa pun.
Untuk menemukan kenapa, tanya diri sendiri: “Kenapa saya harus menulis artikel ini?” Atau, “Kenapa sih artikel ini penting saya tulis?”
Tulis lebih dari satu jawaban pertanyaan itu di kertas atau di MS Word. Sebaiknya, jawaban-jawaban tersebut dimulai dengan saya ingin bla bla bla.
Sebagai contoh, berikut 3 alasan kuat saya menulis artikel ini:
  • Saya ingin membantu mereka yang tidak produktif menulis karena terserang malas menulis.
  • Saya ingin menancapkan reputasi saya di bidang tulis menulis artikel blog.
  • Saya ingin berbagi hal bermanfaat bahwa saya juga terserang malas menulis namun bisa melawannya.

2. Sediakan Waktu Menulis

Setelah Anda menemukan kenapa Anda, kini saatnya Anda siap ke langkah selanjutnya yaitu menyediakan waktu menulis.
Kenapa mesti menyediakan waktu menulis? Karena kalau Anda tidak menyediakannya, kemungkinan besar Anda tidak akan punya waktu menulis.
Kapan waktunya tergantung kondisi Anda. Misalnya, jika Anda karyawan yang bekerja dari pagi hingga sore, Anda bisa bangun 30 menit hingga 1 jam lebih awal untuk menulis.
Bisa juga setelah Anda bekerja. Misalnya jam 9 malam atau setelah anak-anak tidur.
Contoh lain, karena saya full time blogger, saya menulis kapan dan di mana saja. Meski demikian, kalau saya akan menulis, saya menyediakan waktu menulis di awal hari kerja saya. Umumnya di pagi (jam 8) atau siang (setelah shalat Dzuhur, jam 13).
Biasanya saya sediakan waktu sekitar 1 jam untuk menulis artikel blog. Tapi kalau saya lagi menulis buku, saya sediakan 2-3 jam.
Oh ya, bagaimana jika Anda “keras kepala” tidak mau menyediakan waktu menulis?
Coba bayangkan keadaan Anda 10 hari dan 10 bulan ke depan kalau Anda terus-terusan malas menulis. Mau begitu terus? Mau jadi blogger medioker terus?
Ingat, waktu terus berlalu dan Anda tidak akan mampu mencegahnya. Jadi, sediakan waktu menulis sehingga blog Anda lebih baik dalam 10 hari atau 10 bulan ke depan.

3. Eliminisasi Gangguan

Langkah berikutnya adalah mengeliminasi atau meminimalisir gangguan. Misalnya saja, senyapkan telepon seluler Anda dan tutup browser media sosial Anda sehingga Anda bisa fokus menulis.
Bisa juga dengan meminum minuman favorit Anda seperti kopi atau teh hangat. Ini mungkin saja membantu Anda memfokuskan pikiran yang loncat sana loncat sini. Barangkali juga bisa menambah stamina badan yang terasa capai.

4. Mulai Menulis Kerangka Artikel

Jika Anda sudah melakukan langkah ke-1 hingga ke-3, Anda bisa membuka MS Word. Itu berarti Anda sudah siap menulis.
Meskipun demikian, mungkin saja di kepala Anda ada pertanyaan seperti ini: “Apa yang harus saya tulis?” Atau, “Saya bingung mau menulis apa.”
Solusinya adalah tulis kerangka artikel terlebih dahulu. Dengan kerangka artikel, Anda akan tahu apa yang hendak ditulis. Plus, tulisan Anda juga akan mengalir.
Ada beberapa teknik menulis kerangka artikel. Yang termudahnya adalah dengan menuliskan 3-5 pertanyaan terkait topik artikel yang hendak Anda tulis. Contohnya di bawah ini.
Mulai menulis kerangka artikel
Percaya atau tidak, jika Anda mengajukan beberapa pertanyaan terkait topik artikel, Anda akan mulai menulis. Ini tentu saja lebih baik karena Anda beranjak dari malas banget menulis ke mulai menulis.
Setelah itu, tulis jawaban Anda untuk setiap pertanyaan. Jangan takut salah, tulis saja yang Anda ketahui. Upayakan juga masukan pengalaman pribadi agar tulisan Anda menjadi lebih kredibel dan lebih hidup (tidak membosankan).
Anda bisa menuliskan berupa poin-poin saja. Lihat contohnya di bawah ini.
Contoh kerangka artikel
Anyway, masih juga bingung apa yang hendak Anda tulis? Jika seperti itu, riset dulu topik Anda. Biasanya, orang yang tidak tahu apa yang hendak ditulis adalah orang tidak melakukan riset terlebih dahulu.
Risetnya bisa dengan membaca buku atau mencari informasi tertentu di Google. Contohnya berikut ini.
Contoh riset di Google

5. Kembangkan Kerangka Artikel

Nah, setelah Anda punya kerangka artikel, kembangkan dengan lebih detail. Dalam mengembangkannya, jangan takut salah atau tidak percaya diri dengan apa yang Anda tulis.
Pokoknya, tulis saja hingga target kata yang Anda inginkan. Ingat, tulisan Anda masih berupa draf sehingga tidak ada orang lain yang akan menertawakannya. Jadi, buat apa takut atau tidak percaya diri?
Sebagai contoh, lihat draf pembahasan langkah keempat artikel ini pada gambar berikut. Masih belum lengkap, bukan?
Contoh pengembangan kerangka
Tentu saja, saya akan melengkapinya (atau memperbaikinya jika perlu) setelah penulisan draf selesai. Sesederhana itu.

Penutup

Demikianlah 5 langkah mengatasi malas menulis. Pelajari dan praktikkan kelima langkah tersebut sehingga Anda bisa beranjak dari malas banget menulis ke mulai menulis lalu menyelesaikan draf tulisan apa pun.
Jika ada kendala lain dalam menulis, silakan informasikan di bagian komentar. Saya akan menjawabnya sebaik mungkin.
Atau jika Anda tahu cara lain dalam menghilangkan malas menulis, silakan informasikan juga di bagian komentar
LihatTutupKomentar