Memilih Topik Blog yang Profitable (28)

Cara Memilih Topik Blog yang Profitable dengan Teknik 3P

Revisian artikel ini (dalam MS Word) saya kirimkan ke teman saya tersebut. Setelah membacanya, teman saya itu bilang bahwa artikel revisian lebih mudah dipahami dan dipraktikkan. Hari ini saya memublikasikan artikel revisian tersebut untuk Anda.

Sebelum membuat blog otoritas, Anda mesti menentukan topik, yaitu pokok pembahasan blog Anda. Satu hal yang perlu Anda ingat, saat menentukan topik, Anda tidak boleh asal-asalan atau sembarangan.
Mengapa? Karena kalau Anda memilih topik yang salah, Anda akan buang-buang uang, waktu, dan tenaga dalam mengelola blog otoritas Anda.
Oleh karena itu, Anda wajib memilih topik yang tepat. Di kepala Anda mungkin ada pertanyaan begini: “Apa itu topik yang tepat?”
Dalam pemahaman saya, topik yang tepat itu adalah topik yang Anda sukai, Anda memiliki pengalaman di topik tersebut, dan topik itu dibutuhkan orang-orang. Dengan kata lain, topik tersebut merupakan irisan lingkaran 3P: passion Anda, pengalaman pribadi Anda, dan profitabilitas.
Untuk lebih jelasnya, lihat ilustrasi di bawah ini.
Ilustrasi 3P
Lalu apa yang perlu Anda lakukan untuk mendapatkan topik yang memenuhi kriteria 3P itu? Saya paparkan tahap demi tahapnya di bawah ini, lengkap dengan contoh-contohnya. So, keep reading…

1. Brainstorming Ide Topik

Tahap pertama adalah brainstorming ide topik. Ini adalah aktivitas untuk menuangkan ide topik sebanyak-banyaknya. Entah itu ide topik yang berkaitan dengan pekerjaan Anda ataupun kehidupan sehari-hari Anda.
Agar brainstorming ini efektif, saya menyarankan Anda untuk menuliskan ide-ide topik di kertas, laptop, atau telepon seluler Anda. Saat menuliskannya, tulis saja ide-ide topik yang terlintas di kepala Anda. Jangan takut salah atau ditertawakan orang karena di tahap ini tidak ada benar dan salah.
Sebagai contoh, berikut daftar ide topik yang saya hasilkan dari brainstorming sekitar 5 menit:
  1. Membuat toko online
  2. Jualan di Instagram
  3. YouTube Marketing
  4. Blogging
  5. Copywriting
  6. Hidup sehat di usia 40 tahun
  7. Search Engine Optimization (SEO)
  8. Self-publishing
  9. Menghasilkan uang dengan menjadi freelance writer
  10. Membuat niche site untuk afiliasi Amazon
  11. Menembus penerbit mayor
  12. Jualan di marketplace lokal
Masih belum dapat ide-ide topik juga? Coba pancing dengan pertanyaan-pertanyaan berikut.
  • Dalam hal/bidang apa Anda bagus menurut teman-teman Anda? (Misalnya menurut teman-teman Anda, Anda percaya diri berbicara di depan umum atau bagus dalam manajemen waktu)
  • Masalah besar apa yang sudah Anda selesaikan? (Misalnya dulu Anda jarang atau malas berolahraga. Sekarang Anda rutin berolahraga 5 kali seminggu)
  • Pelatihan apa yang pernah Anda ikuti? (misalnya pelatihan NLP)
  • Pertanyaan apa yang sering ditanyakan kepada Anda oleh teman-teman Anda di Facebook, kantor, atau kehidupan sehari-hari? (misalnya pertanyaan tentang bagaimana menghasilkan uang dari internet)
  • Keterampilan/skills apa yang ingin Anda kuasai di tahun ini? (misalnya berbahasa Inggris, membuat aplikasi Android, atau membuat video YouTube yang keren)
Ups…Anda masih belum juga menemukan ide-ide topik? Tidak masalah. Coba kunjungi situs Gramedia, lalu lihat buku-buku apa saja yang menjadi best seller.

2. Saring Ide Topik yang Sesuai dengan Passion Anda

Setelah membuat daftar ide topik, lanjutkan dengan bertanya kepada diri sendiri apakah ide topik tersebut sesuai passion (minat besar) Anda atau tidak. Dengan kata lain, apakah Anda tertarik menulis ide topik tersebut?
Sebagai contoh, saya menyaring ide-ide topik saya di atas seperti ini.
NoIde TopikApakah Saya Tertarik Menulis Ide Topik Ini?
1Membuat toko onlineTidak
2Jualan di InstagramTidak
3YouTube marketingYa
4BloggingYa
5CopywritingYa
6Hidup sehat di usia 40 tahunYa
7SEOYa
8Self-publishingYa
9Menghasilkan uang dengan menjadi freelance writerTidak
10Membuat niche site untuk afiliasi AmazonYa
11Menembus penerbit mayorYa
12Jualan di marketplace lokalTidak

3. Saring Lagi Ide Topik dengan Pengalaman Anda

Ilustrasi memilih topik blogTahap selanjutnya adalah menyaring ide topik yang Anda sukai dengan pengalaman Anda. Sederhananya, tanya diri sendiri apakah Anda punya pengalaman di ide topik tersebut atau tidak.
Jika ya, seberapa banyak pengalaman tersebut? Apakah ada bukti pengalaman tersebut?
Setelah itu, lanjutkan dengan memilih SATU topik yang Anda punya banyak pengalaman. Mengapa? Dengan banyak pengalaman, Anda akan lebih mudah menulis artikel-artikel berkualitas.
Tidak percaya? Coba tengok artikel Jefferly Helianthusonfri yang berjudul 4 Ritual Saya Saat Menulis Buku. Kunci sukses kawan saya tersebut sehingga bisa menulis puluhan buku seputar bisnis online adalah menulis berdasarkan pengalamannya.

Contoh Hasil Penyaringan Ide Topik di Tahap Ini

Berikut ini hasil penyaringan saya terhadap ide-ide topik yang saya sukai pada tahap ketiga di atas.
NoIde TopikApakah Saya Punya Pengalaman di Ide Topik Ini?
1YouTube marketingTidak
2BloggingYa, karena saya full time blogger dan sudah ngeblog sejak Mei 2009.
3CopywritingYa, namun tidak banyak. Plus masih sebatas teori yang saya baca dari buku-buku copywriting yang saya beli dari Amazon.
4Hidup sehat di usia 40 tahunYa, namun baru memulai. Masih banyak yang harus saya lakukan untuk tetap sehat dan bugar di usia tersebut dan usia setelahnya.
5SEOYa, namun lebih banyak untuk kata kunci yang persaingannya rendah dan menengah. Belum banyak bukti untuk kata kunci yang persaingannya ketat (misalnya kata kunci di topik kesehatan).
6Self-publishingYa, namun hanya sebatas menulis dan menjual ebook di Blogodolar.
7Membuat niche site untuk afiliasi AmazonYa, namun kendala terbesar saya dalam 2 tahun terakhir adalah sulitnya membangun backlink berkualitas dalam bahasa Inggris.
8Menembus penerbit mayorTidak (belum ada buku saya yang diterbitkan penerbit mayor).
Jadi, dari penyaringan kedua ini saya memilih blogging sebagai topik untuk blog otoritas saya. Hal ini karena saya punya banyak pengalaman di blogging, dan juga saya seorang full time blogger.
Plus, saya juga punya skill menulis artikel dan pengalaman mengumpulkan email pengunjung (list building) di Blogodolar. Pelanggan email aktif blog tersebut lebih dari 15.000.

4. Ketahui Profitabilitas Topik yang Anda Pilih

Tahap terakhir adalah mengetahui profitabilitas topik yang Anda pilih. Profitabilitas di sini adalah potensi untuk mendatangkan keuntungan atau memperoleh laba/profit dari topik tersebut.
Berbicara tentang profit, semain banyak orang yang tertarik dengan topik tersebut, semakin bagus, kan? Mereka nantinya bisa Anda konversi menjadi pengunjung setia, pelanggan email, dan pembeli produk atau jasa Anda.
Lain halnya kalau topik tersebut sedikit orang yang membutuhkannya. Besar kemungkinan, blog Anda akan sepi pengunjung. Saya percaya Anda tidak mau punya blog yang seperti itu.

Cara Termudah Mengetahui Profitabilitas Topik

Bagaimana cara mengetahui topik tersebut diminati orang-orang atau tidak? Ada sejumlah caranya, namun cara termudahnya adalah dengan mengecek volume pencarian bulanan kata-kata kunci terkait topik di Ubersuggest.
Ubersuggest adalah tool riset kata kunci gratis yang dimiliki Neil Patel. Dia adalah salah satu blogger dunia favorit saya. Saya sudah sering membaca artikel-artikelnya, dan menjadi pengunjung loyalnya.
Untuk menggunakan tool ini, kunjungi Ubersuggest. Ketik kata kunci yang ingin Anda cari di kotak paling kiri. Setelah itu, ubah bahasa dan negara menjadi Indonesian / Indonesia, lalu klik tombol LOOK UP.
Ilustrasi menggunakan Ubersuggest
Oh ya, sebelum Anda menggunakan Ubersuggest, tulis dulu kata-kata kunci yang relevan dengan topik Anda. Terserah Anda mau menuliskannya di mana. Bisa di kertas, MS Word, atau media lain.
LihatTutupKomentar